Selasa, 11 Agustus 2009

Bom Jatiasih

“Sama Persis Dengan Bom Mariot”

Masyarakat Jatiasih mungkin tidak menyangka bahwa daerah yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta ini menjadi tempat persembunyian anak buah Noordin M Top. Di pagi buta tepatnya pukul satu dini hari (08/08/09) densus 88 mengadakan penggerebegan rumah persembunyian para teroris tersebut.

Dari berbagai sumber yang berhasil dikumpulkan Suara Bekasi, bahwa Bom Jatiasih merupakan pengembangan dari wilayah Jawa Tengah. Para Teroris yang menggunakan Xenia warna merah dengan nomor polisi AD 9324 DO telah dibuntuti selama perjalanan dari Jawa Tengah.

Mobil Xenia tersebut ternyata berhenti di rumah Blok D no. 12 Perum Puri Nusa Phala RT 004 RW 12 Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih. Setelah dinyatakan positif bahwa rumah tersebut dihuni para teroris maka pada sekitar jam 01.00 Densus 88 mengadakan penangkapan.

Menurut warga sekitar sempat terjadi baku tembak sangat sengit diantara dua belah pihak, hingga terdengar beberapa kali ledakan seperti suara bom. Dalam kejadian itu dua orang teroris diketahui bernama Aris Setiawan dan Eko Peang tewas terkena peluru Densus 88.

Menurut Ketua RW 12 Muhammad Jufri Umar mengatakan, “Bahwa rumah tersebut merupakan rumah milik H.Suparno salah satu karyawan di PT.Citra Marga salah satu pengelola jalan Tol dan dia menyewakan rumah tersebut pada awal bulan Juli kepada Ahmad Ferry selama satu tahun dengn besarnya uang sewa kurang lebih tiga juta lima ratus ribu rupiah”.

Dia juga menambahkan bahwa menurut laporan warga sebelum malam kejadian yaitu di dalam rumah yang selalu tertutup tersebut sering terdengar orang-orang sedang beraktifitas seperti memukul-mukul sesuatu. Bahwan menurut tetangga sekitar rumah tersebut juga sudah beberapa kali memergoki penghuni rumah tersebut memasuki rumah itu dengan cara melalaui jendela.

Informasi dari salah satu Tim Puslabor Mabes Polri mengatakan, “Di dalam rumah tersebut terdapat bom siap meledak dan terpasang pemicunya disejumlah daun pintu dan jendela”. Bahkan didalam mobil pick up merah yang terparkir di garasi rumah tersebut terdapat bahan peledak seberat antara 100-500 Kg.

Dia juga menambahkan jenis Bom yang ada, sama persis dengan bom yang meledak di JW.Mariot beberapa waktu yang lalu. Bom Hight Explosive ini lengkap dengan pemicu dan juga beberbagai elemen lainnya ditemukan dalam rumah dengan dua kamar tersebut.

Selang beberapa lama tampak para pejabat teras Kota Bekasi terlihat mengunjungi tempat kejadian. Rahmat Effendi Wakil Walikota Bekasi datang dengan didampingi oleh Camat Jatiasih, setelah Rahmat meninggalkan daerah tersebut disusul kemudian Mochtar Mohamad Walikota Bekasi datang beserta rombongan.

Mochtar Mohamad ketika ditanya tentang salah satu korban yang mengantongi KTP Kota Bekasi tepatnya Kecamatan Bekasi Utara mengungkapkan, “Saya merasa kecolongan, tetapi menururt aparat KTP tersebut palsu, dan siang ini saya telah mengintruksikan kepada seluruh anak buah saya agar diadakan operasi yustisi dan menyisir dari pintu ke pintu untuk seluruh wilyah Kota Bekasi”.

Informasi yang didapat menyatakan bahwa target pengeboman kaum teroris ini adalah kediaman Presiden SBY yang memang hanya sekitar 10 Km dari Jatiasih. Dan hal ini juga diperkuat oleh perbincangan penghuni rumah tersebut yang mengaku bernama Fery dengan Basri salah satu pengurus RT setempat.

Dari perbincangan itu Ferry mengaku memiliki proyek pembangunan rumah di wilayah Cikeas dan rencananya tiga bulan yang akan datang dia akan pindah ke wilayah tersebut. Bisa jadi jika tidak tercegah oleh Densus 88 maka aktivitas mereka memasuki kawasan ring satu. [Chan]